Asuransi Jiwa dan Kesehatan

Sobat Cinta Keluarga,

Resiko hidup (Sakit, Kecelakaan, Cacat, Meninggal dan Tua) tidak dapat dihindari dari siklus hidup seorang manusia. Empat dari antaranya sama sekali tidak kita kehendaki. Namun, semuanya itu di luar kendali kita; dalam kendali Yang Kuasa. Kita berupaya untuk menyiasati ini melalui pola hidup sehat, mentaati aturan/norma dan meminimalisir potensi kehadirannya dalam hidup kita. Ada 2 hal yang penting diperhatikan adalah dampak finansial dan mental dari resiko-resiko hidup di atas. Atau dengan kata lain, resiko-resiko hidup tersebut tidak hanya meresahkan, tetapi dapat membawa bencana finansial bagi keluarga. 

Dari kelima resiko tersebut, mari kita ulas sedikit 2 resiko yang paling pasti terjadi.

1.Sakit Kritis

Merujuk pada data WHO tahun 2018, sebanyak 70% masyarakat Indonesia menderita sakit kritis sebelum akhirnya meninggal. Lima penyakit kritis yang menjadi pembunuh terbesar adalah hipertensi, strok, kanker, seragan jantung dan gagal ginjal. Penyakit-penyakit ini mengintip 4 dari 5 orang yang ada dalam lingkaran keluarga kita. Dampak yang paling meresahkan dari penyakit kritis adalah menurunya daya hidup penderita, proses penyembuhan yang lama (bahkan tidak sembuh), menurunnya/hilangnya produktivitas yang menyebabkan hilangnya penghasilan dan bahkan nyawa. Tidak cukup itu, biaya pengobatan penyakit kritis tergolong mahal bahkan sangat mahal. Oleh karenanya banyak keluarga mesti merelakan tabungan atau asetnya dijual demi membiayai perawatan sakit kritis penderita. Bisnis bisa bangkrut dan keuangan keluarga berantakan. Masa depan anak-anak suram.

Lantas, jika tidak memiliki tabungan atau aset, apa yang harus dilakukan? Fasilitas pemerintah sejauh ini hanya membantu membiayai tindakan medis dan pengobatan di Rumah Sakit saja. Sementara sebagian besar hidup seorang penderita penyakit kritis adalah di rumah keluarga (atau dirawat di rumah). 

Fakta lain yang perlu diketahui adalah trend kasus penyakit kritis yang semakin meningkat oleh karena banyak faktor. Beberapa di antaranya adalah gaya hidup dan pola makan, polusi dan pencemaran lingkungan, dan tingkat tekanan hidup atau tututan hidup dan pekerjaan yang juga terus bertambah. 

Pertanyaannya, berapa ratus juga yang sudah anda miliki untuk menyiasati biaya penyakit kritis? Apakah mudah bagi kita mengumpulkan uang senilai 500 juta dalam 2 atau 3 bulan? Jika jawaban anda TIDAK, maka mari kita belajar dari para nasabah Allianz yang sudah pernah mengajukan klaim ratusan bahkan milyaran rupiah. Percayalah, bukti-bukti ini adalah fakta bahwa Allianz dapat menjadi solusi bagi Anda untuk mengatasi resiko penyakit kritis.

2. Meninggal dunia

Kematian adalah hal yang PASTI; yang tidak pasti adalah waktunya. Untuk orang yang meninggal, hal ini bukanlah masalah. Akan tetapi, kepergiannya pasti menjadi masalah bagi keluarga yang ditinggalkan (orang tua/saudara/suami/istri/anak-anak), apalagi jika meninggal di waktu yg tidak PAS.

    • PAS anak-anak masih membutuhkan biaya pendidikan dan belum mandiri.
    • PAS masih punya tanggungan berupa utang bisnis, kredit atau cicilan tertentu.
    • PAS belum punya cukup tabungan/investasi. 
    • PAS pasangan hidup atau tanggungan (suami/istri dan anak-anak) tidak berkerja (berpenghasilan). 

Mari kita miliki produk-produk terbaik Allianz untuk masa depan keluarga yang lebih baik. Cintai keluarga Anda.